Distance Learning: Solusi Teknologi Informasi untuk Daya Saing Fasilkom UNSIKA
Distance learning atau istilah populernya disebut kuliah jarak jauh merupakan sebuah tuntutan dan tantangan tersendiri. Tuntutan karena, kuliah jarak jauh adalah program perkuliahan yang diharapkan selain tatap muka bagi sebagian orang yang ingin menjadi mahasiswa. Dan tantangan karena, keahlian (skill) dan keilmuan (knowledge) di bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan untuk mewujudkan distance learning.
Fasilkom unsika berdaya saing di tingkat nasional - Distance Learning merupakan system perkuliahan jarak jauh yang pembuatan sistemnya didominasi oleh keilmuan komputer. Maka wajar jika Fasilkom Unsika dapan menjadi leading sector dalam mewujudkan system ini, bagi peningkatan daya saing Fasilkom secara khusus dan Unsika secara umum. Lagipun, ketika kita sudah bisa mewujudkan konsep distance learning secara utuh, ia dapat mendukung kepada keunggulan kompetitif.
David Ricardo mengatakan bahwa daya saing merupakan gejala, yang hakikatnya, disebaliknya terdapat keunggulan komptetitif dan keunggulan komparatif. Menurut pemahaman saya sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Unsika, jika Fasilkom telah mengimplementasikan konsep distance learning dalam perkuliahannya, maka itu merupakan daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa dan mahasiswanya. Keunggulan kompetitif harus terjawab dengan pembeda apa yang dipunyai oleh sesebuah fakultas sehingga lebih unggul dan kompeten dari yang lainnya.
Sementara, bagaimana kita bisa memahami keunggulan komparatif? Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam wujudnya segudang jawaban. Singkat kata, apapaun dapat di TIK-an. Tidak terkecuali di bidang pertanian, Ilmu Komputer dapat menjawab dari kesusahan-kesusahan petani yang dialaminya. Salah satu contohnya adalah kenyataan dan pernyataan bahwa iklim atau cuaca sudah berudah dan tidak seperti dahulu lagi. Jawabannya mungkin dapat dibantu oleh weather staion (Statiun Cuaca).
salam petani indigo.....